![]() |
Dialog Kebangsaan Sering Digelar Saran Din Syamsuddin |
Utusan Khusus untuk Dialog Antar Umat Beragama, Din Syamsuddin mengatakan perlunya dialog antar golongan guna membahas persoalan sentimen SARA antar kelompok sebagai langkah awal untuk menemukan jalan keluar.
Ia mengungkapkan belakangan ada sedikit percikan-percikan persoalan kemajemukan antar rakyat Indonesia. Kondisi tersebut akan ganggu persatuan dan kesatuan bangsa jika dibiarkan.
“Secara khusus harus diakui bahwa ada masalah walaupun tidak terlalu besar dalam hubungan antara kemajemukan.
Menurutnya hubungan yang kurang harmonis itu, maka munculah isu-isu tentang dominasi ekonomi, politik yang sesungguhnya tidak produktif atau tidak baik bagi keutuhan bangsa. Oleh sebab itu, Din menyarankan agar dialog kebangsaan lebih sering digelar.
“Saya tawarkan tadi kepada inti dan tokoh tionghoa lainnya pada sewaktu waktu kita berdialog termasuk dengan kalangan islam sehingga kecurigaan kesalahpahaman itu bisa kita atasi,” ujar dia.
Selain itu, dengan dialog menurut Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini mengatakan bahwa semua pihak bebas menyampaikan pendapatnya. Sehingga, tidak ada lagi istilah diktator mayoritas dan tirani minoritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara baik dari sisi sosial politik ataupun ekonomi.
“Ini yang nanti perlu didialogkan. Tadi INTI sepakat untuk kita adakan secara khusus ya,” ujar Din.
Sementara itu, Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie menginginkan adanya sebuah dialog pergaulan lebih inklusif antar masyarakat. Hal itu juga diharapkan menjadi sebuah pergaulan pembauran bersama dan akan berdampak juga dalam mengatasi sebuah kesenjangan sosial setiap warga negara.
“Saya sarankan membuka dialog dan pergaulan inkulsif. Ini kan penting supaya pergaulan politik juga begitu. Sehingga pada saatnya nanti kita bisa bersinergi satu dengan yang lainnya sehingga tidak ada kesenjangan dan kesenjangan ini salah satu yang harus diatasi,” jelas Jimly.
0 Response to "Dialog Kebangsaan Sering Digelar Saran Din Syamsuddin"
Posting Komentar