![]() |
Ketua LKAJ Mengatakan Agama Masih Jadi Tantangan dalam Pemilu |
Isu agama belakangan ini kerap dijadikan alat untuk mencapai kekuasaan. Menurut Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) Siti Musdah Mulia menilai bahwa agama masih menjadi salah satu tantangan dalam pemilu dan dijadikan dagangan politik.
“Semua dihancurkan karena perbedaan di antara kita. Tidak boleh gitu. Jangan menggunakan cara licik dengan menggunakan hoaks dalam memenangkan kepentingan, yang menurut saya, itu jangka pendek,” katanya dalam Seminar Nasional bertajuk Agama dalam Pemilu 2019 Membangun atau Meruntuhkan di Jakarta, Kamis (14/12/17).
Menurutnya, agama diturunkan Tuhan untuk menjadi pedoman dalam kehidupan manusia sehingga tidak dibenarkan jika terlibat dalam aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai esensial agama.
Seraya mengimbau, Siti meminta agar agama digunakan secara positif dalam berpolitik dan dikombinasikan dengan nilai dan pesan moral Pancasila.
Ia menjelaskan bahwa Pancasila adalah ekstrak dari semua nilai agama dan semua kepercayaan yang ada dan tumbuh di Indonesia.
Sementara itu, mantan Ketua Komnas HAM M Imdadun Rahmat mengatakan, kehadiran agama dalam kancah politik memang sebuah keniscayaan dalam 15 tahun terakhir. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di dunia.
“Forget religion, forget politic. Refleksi kami sebagai aktivis HAM, sudahlah kita tinggalkan agama dan cukup dengan norma yang universal,” kata dia.
Ia menilai semakin kedepan ternyata dampaknya serius, kemudian agama dipakai oleh sisi kanan untuk mengatakan bahwa HAM ialah musuh agama. Karena itu ia jangan biarkan agama dibajak oleh kelompok manapun untuk merusak HAM.
Hal berbeda disampaikan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI-AD Letjen (Purn) Kiki Syahnakri. Ia mengatakan secara global ataupun di Indonesia, konflik yang murni agama tidak pernah ada. Begitu juga konflik yang terjadi antara Israel-Palestina.
“Yang ada, perselingkuhan antara politik dan agama,” katanya.
Lain hal lagi yang dikatakan Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, Pendeta Albertus Patty, mengatakan bahwa peran agama dalam politik tidak dilarang. Menurut dia bukan aturan pertikular yang menjadi domain pribadi, melainkan norma etik yang sebaiknya disumbangkan dalam politik.
0 Response to "Ketua LKAJ Mengatakan Agama Masih Jadi Tantangan dalam Pemilu"
Posting Komentar