BNP Menemukan 240 Ribu Pil PCC Tak Bertuan di Depan Pesantren Lebak

BNP Menemukan 240 Ribu Pil PCC Tak Bertuan di Depan Pesantren Lebak

Badan Narkotika Provinsi (BNP) Banten menemukan sebanyak 240 ribu pil paracetamol caffein carisoprodol (PCC) dalam kendaraan Daihatsu Gran Max B 1286 GVI yang terparkir di depan Pondok Pesantren Bani Abas, Desa Jati Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.

Kepala BNP Banten Brigadir Jenderal Muhamad Nurochman mengatakan, keberadaan mobil berisi pil PCC itu pertama kali diketahui oleh seorang warga setempat.

“Selanjutnya kami mendatangi lokasi dan benar ada Pil PCC. Kami melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait status kendaraannya,” ungkapnya di Banten, Minggu (17/12).

Muhammad menerangkan, setelah dilakukan pembongkaran ternyata dalam kendaraan tersebut ditemukan 6 peti kayu dan 12 kardus berisi obat, Dari pemeriksaan diketahui 240 ribu pil PCC yang nilainya diperkirakan mencapai Rp600 juta.

Belum diketahui siapa pemilik kendaraan maupun obat terlarang tersebut namun dari hasil penelusuran, kendaraan itu tercatat atas nama Suhud, warga Cibogo Wetan Kelapa Dua, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Setelah dilakukan penyelidikan bersama jajaran Polda Banten, ternyata penemuan ribuan butir didalam mobil ada kaitannya dengan kasus penyimpanan jutaan butir jenis Zenith Carnophen yang diungkap Polda Banten beberpa hari lalu dalam sebuah rumah yang dijadikan gudang di Kampung TB Arum, Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

“Memang ada kaitannya dengan yang kita amankan,” katanya.

Dari kejadian diatas masyarakat khususnya para pelajar diimbau untuk selalu mewaspadai peredaran narkoba dalam jenis apapun termasuk pil PCC yang sempat merenggut korban jiwa dan puluhan orang mengalami gangguan jiwa.

Keberadaan barang haram tersebut merupakan ancaman terhadap ketahanan nasional. Oleh karena itu diharapkan kepada pihak kepolisian untuk segera melakukan pengusutan terhadap pemilik mobil berisi 240 ribu pil PCC yang diparkir di depan pesantren sebagai bentuk perlindungan terhadap seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman Narkoba.